aku, kamu, dan kosong

aku ingin menulis puisi. apapun untuk menghilangkan kekosongan ini, tapi tak kunjung kutemukan kata2 nan indah. aku menatap kursor yg berkedip2 dalam diam. hening, tak ada suara keyboard yg berderak. kosong...tetap kosong. sepi, aku benci sepi !

...
tik tik tik (bukan hujan, tapi jam yang berdetak pelan) waktu tak ikut berhenti bersamaku. dia juga. dia ada di sana, bernafas, berjalan, beraktivitas, tertawa...tapi bukan bersamaku. meski begitu aku melihatnya, hampir setiap saat, meskipun hanya berupa bayang semu, potongan2 ingatan tanpa badan kasar. dia berbicara, tersenyum, mengejek, memutar bola mata, termenung, menerawang jauh...kadang, aku mencoba mengulurkan tangan, berharap bisa meraihnya...namun bayang ataupun bukan, dia jauh.

dia itu rumit. bagaikan kumpulan benang yang berbeda warna. bila dilihat bagaikan gradasi yang memikat, namun ketika mencoba untuk menguraikannya, kita akan dihadapkan pada jalinan ruwet yang hanya akan membuat kita pusing sendiri. betatapa pun begitu, aku ingin mencoba memahaminya. meraup serpihan2 hatinya yang dulu pernah hancur dan menyatukannya kembali, karena hati itu terlalu indah untuk menjadi serpihan2...namun dia tidak mengijinkanku mendekat. aku tau dia tidak ingin menunjukkan sisi lemahnya pada orang lain. dia yang setiap harinya selalu tersenyum, namun menutup diri saat ditanya tentang masa lalu. dia yang selalu menerima tanggung jawab yang dibebankan padanya, dan hanya diam saat ditanya kenapa wajahnya tampak kusut.

mungkin aku bukanlah orang yang bisa membuka pintu hati yang dikuncinya rapat2. mungkin aku hanyalah salah satu dari banyak wanita yang mampir di beranda dan mencoba mengetuk pintu. dan mungkin aku tidak berhak menulis apa yang kurasa tentangnya di sini. kalau begitu maafkanlah aku. sungguh aku tak bermaksud membuatmu risi atas rasa yang mungkin tak diharapkan ini. sungguh jika bisa aku akan hanya menjadi "teman" yang baik dan tak mengharap lebih. namun kau sudah membuatku gila dengan campuran rasa2 ini. bahagia, berdebar, berharap, ingin lebih, ingin memiliki, cemburu, marah, kesal, sedih...dan entah apalagi.

aku memang bukan wanita itu. medekati pun tidak. aku tidak cukup mengenalnya untuk berusaha menjadi sepertinya, dan aku tak yakin apakah aku bisa. satu2nya yang bisa kulakukan sekarang adalah menjadi "aku" sebaik2nya dan berusaha membuatmu kagum akan "aku". mungkin suatu saat nanti kau akan menoleh kepadaku =)